Kamis, 23 Desember 2010

Erupsi Vertikal Merapi



Erupsi merapi kali ini (kamis, 4-11-2010) berbeda dari sebelumnya karena erupsi vertikal tinggi ke atas. Kepulan asap tebal diperkirakan mencapai ketinggian 3-4 km dari puncak. Gambar diambil dari dusun Rancah, desa Jelok, kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali dengan jarak udara sekita 15 km dari puncak merapi. Kondisi merapi kali itu masih dalam status awas. (foto : Rina Fatimah).

Erupsi 10 November 2010

Setelah erupsi besar dan disertai awan panas pada tanggal 26 oktober 2010, gunung Merapi masih saja mengeluarkan erupsi-erupsi susulan. Salah satunya yaitu pada hari Rabu 10 November 2010. Pada sekitar pukul 05.00 pagi  asap vulkanik berwarna kuning kemerah-merahan membumbung tinggi mencapai ketinggian 2 hingga 3 kilometer. Dilihat dari lokasi pengambilan gambar yaitu di dusun Rancah, desa Jelok, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali dengan jarak udara sekitar 15 kilometer terlihat jika gunung teraktif di dunia ini masih belum bersahabat. ( Foto : Rina Fatimah).

Evakuasi

Hingga hari Sabtu pagi 6 November 2010 hujan abu tak henti mengguyur kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali. Jalanan terlihat putih dan kendaraan evakuasi warga terlihat dipenuhi abu tebal kiriman dari merapi. Warga mengenakan masker untuk tetap melindungi kesehatan mereka khususnya kesehatan organ pernafasan. (Foto : Arief Setiadi)

Selasa, 9 November 2010 sekitar pukul 12.00 siang seorang warga di kecamatan Selo kabupaten Boyolali terlihat sedang mengevakuasi hewan ternaknya. Warga tampaknya khawatir karena jarak desa mereka yang hanya 4-5 km dari puncak Merapi sehingga mereka mengevakuasi hewa ternak mereka ketempat yang dirasa lebih aman. Sedangkan status Merapi masih belum diturunkan dari kondisi awas. (Foto :Arief  Setiadi).

Wilayah Selo, Boyolali Dipenuhi Warna Putih

Kondisi Desa Samiran, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali pada 9 November 2010 terlihat putih karena dipenuhi dengan abu vulkanik gunung merapi yang berhari-hari mengguyur kawasan tersebut. Sekitar pukul 12.30 daerah yang hanya berjarak 4-5 km dari kubah merapi tersebut tak menampakkan  satupun warga yang beraktivitas disana. (Foto : Arief Setiadi)

Pada 9 November 2010 Jalan raya Selo-Magelang  yang hanya berjarak udara 3-4 km dari kubah merapi terlihat sangat sepi sekitar pukul 13.00 WIB. Jalanan putih dipenuhi oleh abu. Tanaman di lahan pertanian wargapun kering dan mati karena abu vulkanis tersebut. ( Foto : Arief Setiadi).

Cerita di Pengungsian

Untuk mengurangi beban dan kesedihan para korban Merapi, tim relawan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta mengadakan nonton bareng layar tancep. Nonton yang diselenggarakan pada 10 November 2010 sekitar pukul 20.30 WIb ini diadakan untuk korban di pengungsian SDN 1 Siswodipuran yang sebagian besar berasal dari dusun Rancah desa Jelok kecamatan cepogo kabupaten Boyolali. Dengan adanya program ini diharapkan para pengungsi korban Merapi mendapatkan hiburan.(Foto : Rina Fatimah)

Para warga korban Merapi dari desa Gedangan kecamatan Cepogo kabupaten  Boyolali  yang berjarak udara 8 hingga 9 kilometer dari puncak merapi masih  mengungsi di SDN Randu Jelok Cepogo Boyolali pada 5 November 2010. Sekitar pukul 21.40wib kebanyakan pengungsi sudah tertidur lelap. Para pengungsi korban Merapi tampak menikmati tidurnya meski mereka tidur di pengungsian dengan tempat dan fasilitas yang sangat sederhana.( Foto : Rina Fatimah).

Trauma Hilling

Tragedi Merapi masih menyisakan pilu. Anak-anak adalah korban yang sangat rentan terganggu psikisnya karena tragedi ini. Untuk itu para relawan yang terdiri dari mahasiswa Uiversitas Kristen Satya Wacana Salatiga mengadakan program trauma hilling di lokasi pengungsian desa Kuncen kecamatan Winong kabupaten Boyolali. Kegiatan dilakukan pada hari Minggu 7 November 2010 sekitar pukul 14.30 WIB melibatkan puluhan anak-anak korban Merapi. Anak-anak terlihat ceria dan senang mengikuti program tersebut. Trauma hilling bertujuan untuk mengurangi trauma yang dirasakan oleh anak-anak korban Merapi agar mereka tidak bersedih. ( Foto: Arief Setiadi).

Mencari pakan ternak I



Sekitar pukul 9.30 pagi hari Sabtu 6 November 2010  warga desa Sukabumi  kecamatan Cepogo kabupaten  Boyolali nekat kembali ke desanya untuk mencari pakan ternak walaupun status Merapi masih dinyatakan  awas. Sedangkan jarak udara desa tersebut dengan Gunung Merapi  hanya sekitar 7 kilometer saja. Meski keadaan gunung masih tidak bersahabat, namun warga terlihat seakan tak peduli. (Foto : Arief Setiadi).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger